07 Juni 2010

Presiden Berharap MTQ Dijadikan Wahana Meningkatkan Karakter Bangsa

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap umat muslim dapat menjadikan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) sebagai wahana meningkatkan karakter bangsa yang unggul dan mulia. 

Menurut Presiden dalam pidatonya pada pembukaan MTQ Nasional ke-23 di Stadion Anak Dalam, Bengkulu, Sabtu (5/6) malam, materi Quran yang dilombakan dalam ajang MTQ itu adalah rujukan dalam pembinaan karakter yang tangguh dalam menghadapi berbagai masalah, cobaan dan ujian. 

"Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa Musabaqah Tilawatil Quran tahun ini bertepatan dengan upaya kita membangun karakter bangsa yang unggul dan mulia. Bangsa yang makin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan yang terus berinovasi, berkreasi, dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita kita semua," tutur Kepala Negara. 

Kepada umat Islam di Indonesia, Presiden juga mengajak untuk selalu mengabarkan kepada dunia bahwa Islam sesungguhnya teduh dan damai. Islam, ujar Kepala Negara, cinta keadilan dan menjauhi kekerasan serta menolak kebencian dan fitnah. Islam juga selalu menganjurkan persatuan dan kebersamaan. "Dengan mengedepankan nilai-nilai itulah, Insya Allah, kita dapat  membangun  kokohnya toleransi, solidaritas, dan kebersamaan di antara umat manusia di muka bumi ini," ujarnya. 

Indonesia, kata Kepala Negara, harus menjadi bangsa yang cinta damai, memiliki nilai-nilai peradaban yang luhur, serta menjunjung tinggi kerukunan di tengah kemajemukan. "Kita ingin membangun persatuan. Kita ingin negara kita tetap utuh dan bersatu. Dan, kita juga ingin mewujudkan Indonesia menjadi negara yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan," ujarnya. 

Rangkaian MTQ Nasional ke-23 digelar mulai 5 Juni hingga 12 Juni 2010. Acara pembukaan dihadiri Presiden Yudhoyono dilaksanakan cukup meriah menyedot perhatian masyarakat Bengkulu. 

Selain pawai kafilah peserta dari 33 provinsi di seluruh Indonesdia, acara pembukaan juga dimeriahkan oleh pembentangan bendera merah putih yang memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk kategori bendera terbesar berukuran 60 mx 90 m dengan berat sekitar 600 kilogram yang dibentangkan oleh 252 murid SMP dan SMA se-Bengkulu. 

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutannya mengatakan sejak pertama kali diselenggarakan pada 1988, MTQ kini sudah berkembang dengan tujuh cabang perlombaan. Ia berharap penyelenggaraan MTQ tidak hanya semata-mata menampilkan kejuaraan tetapi juga menghasilkan kaderisasi dan generasi yang mahir membaca dan hafal Quran serta memelihara kecintaan Umat Islam terhadap kitab suci tersebut.

3 komentar:

  1. Semoga MTQ kali ini menjadi kebangkitan bagi generasi muda islam untuk kembali giat mengkaji Al Qur'an sebagai pedoman dan tuntunan hidup

    BalasHapus
  2. Semoga MTQ kali ini menjadi kebangkitan bagi generasi muda islam untuk kembali giat mengkaji Al Qur'an sebagai pedoman dan tuntunan hidup

    BalasHapus
  3. Semoga MTQ kali ini menjadi kebangkitan bagi generasi muda islam untuk kembali giat mengkaji Al Qur'an sebagai pedoman dan tuntunan hidup

    BalasHapus