13 April 2010

Menag: Pemondokan di Mekkah Terjauh 4.000 meter

Jakarta(Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, bahwa pemondokan jemaah haji Indonesia tahun 2010 di Arab Saudi, khususnya di kota Mekkah akan semakin baik dan lebih dekat dari Masjidil Haram, dengan jarak terjauh menjadi 4.000 meter.
Menag mengemukakan hal itu kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (11/4). Menag didampingi Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Slamet Ryanto usai melakukan kunjungan kerja di Arab Saudi membahas masalah perhajian dengan Menteri Haji Arab Saudi Dr Fuad Abdul Salam Al Faizi. Selain itu menjalin kerjasama dengan Universitas Madinah tentang pemberian beasiswa bagi santri Indonesia.
Menag mengatakan, pembicaraan dengan Menteri Haji Arab Saudi membawa berita baik bagi jemaah haji Indonesia. "Kami sepakat meningkatkan pelayanan jemaah haji. Pada tahun 2010 target Kementerian Agama untuk dekatkan pemondokan insya Allah tercapai. Kita optimis," tandas SDA sapaan akrab Suryadharma Ali.
Dijelaskan dia, jika tahun 2009 jarak terjauh pemondokan dari Masjidil Haram mencapai 7.000 meter, tahun 2010 berjarak 4.000 meter. Tahun 2009 ada 27 berada di Ring I dan 63 di Ring II. "Tahun 2010 lebih dari 50 persen dan dibawah 40 persen di Ring II," imbuhnya.
Menjawab pertanyaan biaya pemondokan? Menag menganalogkan, biaya menjadi naik bila ada peningkatan kenikmatan. "Setiap ada peningkatan kenyamanan pasti ada penambahan biaya. Kalau kita biasa nginap di hotel melati lalu ke bintang lima, ada kan ada peningkatan biaya," ujarnya.
Namun demikian sambung Menag, pihaknya masih mempelajari apakah ada komponen BPIH yang lain yang bisa diturunkan, kalau tidak otomatis ada peningkatan biaya. "Karena pemondokan di Mekkah jadi dekat, kemungkinan yang turun komponen transfortasi disana," katanya.
Menag juga menyampaikan, pihakya mengusulkan kepada pemerintah Arab Saudi agar menambah kuota jemaah haji Indonesia menjadi 235 ribu. "Kami minta penyesuaian kuota kepada Arab Saudi, jika sekarang 210 ribu, karena penduduk Indonesia 235 juta maka kuota haji menjadi 235 ribu," kata menteri.
Menurut dia, apabila ada penambahan maka dapat mengurangi antrian calon jemaah haji Indonesia menjadi lebih pendek. "Sekarang tiap bulan ada 60 ribu pendaftar haji, maka se tahun 720 ribu. Antrian ini bisa diatasi dengan peningkatan kuota jemaah," jelas Menag.
Sementara itu Sekjen Kementerian Kesehatan Dr Ratna Rosita mengatakan, pihaknya semakin meningkatkan pelayanan kehatan jemaah haji, dengan membuat balai pengobatan di masing-masing daerah kerja, Mekkah, Madinah dan Jeddah. "Kita semakin mendekatkan pelayanan terhadap jemaah," ujarnya. (ks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar