26 Maret 2010

Muktamar NU

MAKASSAR (Bisnis.com): Peserta Muktamar Nahdlatul Ulama hingga malam ini pukul 23.45 Wita masih menunggu jadi tidaknya pemilihan Rois Aam dan Ketua Umum PBNU 2010-2015.

Beredar kabar bahwa pemilihan Rois Aam akan dilakukan malam ini juga kemudian dilanjutkan ketua umum besok pagi. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari panitia mengenai kabar tersebut.

Sebelumnya, Ketua Panitia Muktamar KH A. Hafizh Utsman mengatakan pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU baru akan dilakukan besok pagi jika rapat pleno pengesahan hasil sidang komisi malam ini belum selesai sampai pukul 22.00 Wita.

Menurutnya, pemilihan tidak mungkin digelar terlalu larut malam demi menjaga kesehatan peserta yang sebagian telah cukup berumur. Dia menyebut perjalanan agenda muktamar termasuk pemilihan tersebut akan berlangsung mengalir saja.

"Rapat (pengesahan hasil komisi) harusnya jam 20.00, tetapi sampai sekarang belum karena ada komisi yang baru selesai menjelang magrib tadi. Kami lihat situasi, kalau rapat selesai sebelum jam 22.00, kami akan tawarkan kepada forum untuk pleno lanjutan pemilihan. Tapi kalau lewat, ya tidak bisa," kata Hafizh dalam jumpa pers malam ini sekitar pukul 21.00 Wita.

Saat ini, wartawan masih menunggu kepastian apakah pemilihan dilaksanakan malam ini atau besok.

Hafizh mengatakan seluruh agenda enam komisi telah rampung. Panitia tinggal melakukan perbaikan redaksional sebagai laporan akhir muktamar.

Muktamar kali ini dinilai berjalan mulus terbukti dari relatif cepatnya penyelesaian berbagai agenda. Panitia semula merencanakan pemilihan Rais Aam dan Ketua PBNU dilakukan Minggu 28 Maret.

Terkait pemilihan ketua umum PBNU, dari sekitar tujuh calon yang mengemuka pada awal muktamar, saat ini tinggal dua calon, yakni KH Sholahuddin Wahid dan KH Said Aqil Siradj yang disebut berpeluang terbesar. Malam ini kedua calon tersebut yang tampak menyempatkan diri berkeliling lokasi muktamar di Asrama Haji Sudiang Makassar untuk meminta restu sejumlah kiai berpengaruh.

Sementara itu, sejauh ini belum diputuskan mekanisme pemilihan Rais Aam, apakah lewat cara aklamasi oleh sejumlah kiai yang ditunjuk, atau melalui voting. Dua calon Rais Aam yang banyak dijagokan hingga malam ini adalah KH Sahal Mahfudz dan KH Hasyim Muzadi. KH Sahal merupakan Rais Aam periode 2005-2010, sedangkan KH Hasyim ketua umum PBNU masa yang sama.

Usulan mekanisme voting baru kali ini muncul di arena muktamar kaum nahdliyin. Sebelumnya, Rais Aam dipilih secara aklamasi oleh kiai dan menjabat seumur hidup. Tradisi tersebut bertahan sejak organisasi karismatik tersebut didirikan pada 1926.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar