25 April 2010

Jadwal Rencana Perjalanan Haji tahun 1431 H - 2010 M

Hemat Anggaran seakan Sedang Berpuasa

Senin, 26 April 2010.
Berpuasalah kamu agar menjadi orang yang bertakwa. Begitulah salah satu ajaran Islam yaitu mewajibkan umatnya untuk menjalankan ibadah puasa, khususnya di bulan suci Ramadhan. Menurut para ustad salah satu indikator orang berpuasa adalah takwa. Dari sini kita menjadi tahu bahwa semua kegiatan ibadah memilki indikator yang ingin dicapai.

Dalam menjalankan ibadah puasa, umat islam diberikan panduan dan petunjuk agar dapat menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Panduan puasa berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjalankan puasa. Demikian juga waktu mulai menjalankan puasa sampai akhir ramadhan. Kapan sahur dan kapan berbuka. Semua aturan ini biasanya disosialisasikan menjelang bulan ramadhan tiba melalui pengajian dan majelis taklim baik di mushola kampung maupun di kantor mentereng.

Yang paling hebat dalam ibadah puasa adalah semua aturan tersebut tidak ada yang mengawasi artinya bahwa orang berpuasa atau tidak berpuasa tidak akan diketahui oleh orang lain. Berbeda dengan ibadah lain seperti sholat, berhaji dan berzakat. Puasa melatih kejujuran. Sehingga wajar kalau Allah sajalah yang akan membalasnya.

Mungkinkah nilai-nilai luhur dalam puasa dapat diterapkan dalam penyusunan anggaran? Terutama anggaran berbasis kinerja. Dalam PP Nomor 21 Tahun 2004 disebutkan bahwa K/L diharuskan menyusun anggaran dengan mengacu kepada indikator kinerja, standar biaya dan evaluasi kinerja.

Indikator kinerja merupakan uraian ringkas yang menggambarkan suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu program/kegiatan. Penetapan suatu indikator kinerja harus jelas, sejalan dengan pencapaian tujuan organisasi, tersedia biayanya, mempunyai dasar yang cukup atau argumentasi untuk ditetapkan (adequate), dan dapat dimonitor keberhasilannya.

Penyusunan anggaran yang mengacu kepada indikator kinerja dicerminkan dalam satuan output yang terukur. Pendekatan ini menekankan bahwa program dan kegiatan K/L harus diarahkan untuk mencapai hasil dan keluaran yang telah ditetapkan sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Penyusunan anggaran juga didasarkan atas harga per unit satuan atas keluaran atau kegiatan guna mencapai efisiensi. Dalam penerapan penganggaran perlu ditentukan metode perhitungan biaya untuk masing-masing unit keluaran dan memperhitungkan biaya bersama (common cost) – suatu biaya yang diakibatkan oleh pemanfaatan fasilitas secara bersama untuk menghasilkan beberapa keluaran.

Jika suatu indikator kinerja telah ditetapkan maka, evaluasi kinerja baru dapat dilakukan. Evaluasi kinerja merupakan alat (tools) untuk melihat apakah suatu strategi, program/kegiatan yang direncanakan berhasil/gagal dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Puasa Hemat

Penyusunan anggaran berbasis kinerja sebenarnya hampir sama dengan pelaksanaan ibadah puasa, yakni berbasis kepada kejujuran. Kementerian/lembaga menyusun kegiatan dan indikator kegiatan sendiri. Demikian juga ketika menuangkan dalam biaya berdasarkan standar biaya yang sudah ditetapkan.

Spirit puasa adalah berhemat tetapi memberi manfaat besar bagi orang banyak. Spirit ini seyogyanya juga menjadi landasan dalam menyusun anggaran melalui RKA-KL. Menciptakan indikator keluaran untuk mencapai visi dan misi kementerian/lembaga sesuai dengan tugas dan fungsinya haruslah tepat dan jelas. Kejelasan dalam menyusun indikator keluaran akan memudahkan bagi kementerian/lembaga dalam menyusun suatu program/kegiatan.

Indikator keluaran yang baik biasanya disusun dengan bahasa yang jelas sehingga akan memudahkan pula bagi penelaah dalam meneliti kesesuaian program/kegiatan. Indikator keluaran yang baik akan menjadi titik tolak semua program/kegiatan sehingga fokus. Program/kegiatan yang tidak mendukung tercapainya indikator keluaran akan dihapus.

Kesederhanaan program/kegiatan suatu kementerian/lembaga akan menjadikan kementerian/lembaga lebih efisien dalam mengalokasikan anggaran. Efisiensi dalam pengalokasian anggaran ini diharapkan berdampak pada belanja kementerian/lembaga yang lebih hemat.

Demikian juga dalam menyusun suatu program/kegiatan, kementerian/lembaga berpedoman pada standar biaya yang sudah ditetapkan. Standar biaya berguna untuk mengukur input dalam menghasilkan unit keluaran. Standar biaya baik umum maupun khusus menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga dalam menyusun anggaran demikian juga bagi Direktorat Anggaran I,II, dan III sangat membantu dalam pelaksanaan penelahaan. Standar biaya yang baik akan mengurangi pemborosan anggaran.

Anggaran Berbasis Kinerja

Senin, 26 April 2010.
Salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan belanja daerah adalah Analisa Standar Biaya (ASB). Alokasi belanja ke dalam aktivitas untuk menghasilkan output seringkali tanpa disertai alasan dan justifikasi yang kuat. ASB mendorong penetapan biaya dan pengalokasian anggaran kepada setiap aktivitas unit kerja menjadi lebih logis dan mendorong dicapainya efisiensi secara terus-menerus karena adanya pembandingan (benchmarking) biaya per unit setiap output dan diperoleh praktek-praktek terbaik (best practices) dalam desain aktivitas. Dalam rangka penyusunan analisis biaya diperlukan prosedur-prosedur yang dapat menjawab pertanyaan berikut :
  1. Berapa biaya yang harus dibebankan pada suatu pelayanan sehingga dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan pelayanan tersebut?
  2. Apakah lebih efektif jika kita mengontrakkan pelayanan kepada pihak luar daripada melaksanakannya sendiri?
  3. Jika kita meningkatkan/menurunkan volume pelayanan, apa pengaruhnya pada biaya yang akan kita keluarkan? Biaya apa yang akan berubah dan berapa banyak perubahannya?
  4. Biaya pelayanan apa yang harus dibayar tahun ini bila dibanding dengan tahun selanjutnya?
Formulasi Analisis Standar Belanja
Untuk melakukan perhitungan ASB, unit kerja terkait perlu terlebih dahulu mengidentifikasi belanja yang terdiri dari :
  • Belanja Langsung
  • Belanja Tidak Langsung
TOTAL BELANJA : BELANJA LANGSUNG + BELANJA TIDAK LANGSUNG

Karakteristik belanja langsung adalah bahwa input (alokasi belanja) yang ditetapkan dapat diukur dan diperbandingkan dengan output yang dihasilkan. Sedangkan belanja tidak langsung, pada dasarya merupakan belanja yang digunakan secara bersama-sama (common cost) untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan unit kerja. Oleh karena itu dalam penghitungan ASB, anggaran belanja tidak langsung dalam satu tahun anggaran harus dialokasikan ke setiap program atau kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Pengalokasian belanja tidak langsung dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
  1. Alokasi rata-rata sederhana yaitu metode alokasi anggarun belanja tidak langsung ke setiap kegiatan non investasi dengan cara membagi jumlah anggaran yang dialokasikan dengan jumlah kegiatan non investasi.
  2. Alokasi bobot belanja langsung yaitu metode alokasi anggaran belanja tidak langsung ke setiap kegiatan non investasi berdasarkan besarnya bobot (nilai relatif) belanja langsung dari kegiatan non investasi yang bersangkutan.
Program atau kegiatan yang memperoleh alokasi belanja tidak langsung adalah program atau kegiatan non investasi. Program atau kegiatan investasi yang menambah aset daerah tidak menerima alokasi anggaran tahunan belanja tidak langsung, karena output program atau kegiatan investasi adalah berupa aset daerah yang dimanfaatkan lebih dari satu tahun anggaran. ASB merupakan hasil penjumlahan belanja langsung setiap program atau kegiatan dengan belanja tidak langsung yang dialokasikan pada program atau kegiatan yang bersangkutan.

Perhitungan ASB tidak dapat distandarisasi antara propinsi/kabupaten/kota dengan propinsi/kabupaten/kota lainnya karena standarisasi harga antara suatu tempat dengan tempat lainnya dapat berbeda. Misalnya harga obat di Jawa Barat dengan Papua sangat berbeda. Demikian juga, tarif perjalanan dinas, honor-honor dll dapat berbeda antara Jawa Barat dan Papua. Secara ringkas dari uraian tersebut di atas, pada dasarnya menjelaskan bahwa ABK disusun harus ada keterkaitan tahapan secara menyeluruh.

Penyusunan ABK dimulai dengan menetapkan renstra yang menjelaskan visi, misi dan tujuan dari unit kerja, serta pendefinisian program yang hendak dilaksanakan beserta kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Selanjutnya ditetapkan rencana kinerja tahunan yang mencakup tujuan/sasaran, program, kegiatan, indikator dan target yang ingin dicapai dalam waktu satu tahun. Penetapan target kinerja pada program terlihat dari indikator outcome, sedangkan penetapan target kinerja kegiatan terlihat dari indikator output nya. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup kegiatan tugas pokok dan fungsi (pelayanan, pemeliharaan, administrasi umum) dan kegiatan dalam rangka belanja investasi. Menghitung besarnya alokasi anggaran pada setiap kegiatan dimulai dengan menganalisis beban kerja pada setiap kegiatan. Analisis beban kerja dan perhitungan biaya per unit menggunakan indikator efisiensi dan input sebagai dasar dari perhitungan standar biaya. Lingkup pengalokasian anggaran dan perhitungan total biayanya merupakan suatu ASB.

Prinsip-Prinsip Penganggaran
l) Transparansi dan akuntabilitas anggaran APBN/D harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Oleh karena itu, anggota masyarakat berhak mengetahui proses anggaran dalam menyalurkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat. Selain itu, masyarakat juga berhak menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.

2) Disiplin anggaran
Pendapatan yang direncanakan harus dapat terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja dan didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/proyek yang belum/tidak tersedia anggarannya.

3) Keadilan anggaran
Pemerintah pusat/daerah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil tanpa diskriminasi sehingga dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat dalam pemberian pelayanan.

4) Efisiensi dan efektifitas anggaran
Setiap kegiatan yang direncanakan harus efektif dalam pencapaian kinerjanya dan efisien dalam pengalokasian dananya.

5) Disusun dengan pendekatan kinerja
Anggaran disusun dengan mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sebanding atau lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan

18 April 2010

Hari-Hari Libur dan Cuti Bersama PNS Tahun 2010

MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA INDONESIA telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) NOMOR: 1 TAHUN 2009, NOMOR: SKB/13/M.PAN/8/2009, dan NOMOR : KEP.227lMEN/Vlll/2009 TENTANG HARI-HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2O1O.
Tiga menteri yang menandatangani surat keputusan bersama tersebut adalah Menteri Agama M. Maftuh Basyuni, Menakertrans Erman Suparno dan Meneg Pemberdayaan Aparatur Negara Taufik Efendi.
Adapun hari-hari libur nasional 2010 sebagai berikut
1. Jumat, 1 Januari Tahun Baru Masehi
2. Minggu, 14 Februari Tahun Baru Imlek 2561
3. Jumat, 26 Februari Maulid Nabi Muhammad SAW
4. Selasa, 16 Maret Nyepi Tahun Baru Saka 1932
5. Jumat, 2 April Wafat Yesus Kristus
6. Kamis, 13 Mei Kenaikan Yesus Kristus
7. Jumat, 28 Mei Raya Waisak 2554
8. Sabtu, 10 Juli Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
9. Selasa, 17 Agustus Hari Kemerdekaan RI
10.Jumat dan Sabtu 10-11 September, Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
11.Rabu, 17 November Idul Adha 1431 H,
14.Selasa, 7 Desember Tahun Baru 1432 H
15.Sabtu 25 Desember Hari Raya Natal.
Sedangkan untuk cuti bersama ditetapkan hanya tiga hari yakni, Kamis 9 September cuti bersama Idul Fitri; Senin 13 September cuti bersama Idul Fitri dan 24 Desember cuti bersama Natal sebagaimana dalam tabel berikut ini!
A. HARI LIBUR TAHUN 2010
NO.
TANGGAL
HARI
KETERANGAN
1 1 Januari 2010 Jumat Tahun Baru Msehi
2 14 Februari 2010 Minggu Tahun Baru Imlek 2561
3 26 Februari 2010 Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW
4 16 Maret 2010 Selasa Hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1932
5 1 April 2010 Jumat Wafat Yesus Kristus
6 13 Mei 2010 Kamis Kenaikan Yesus Kristus
7 28 Mei 2010 Jumat Hari Raya Waisak Tahun 2554
8 10 Juli 2010 Sabtu Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
9 17 Agustus 2010 Selasa Hari Kemerdekaan RI
10 10-11 September 2010 Jumat-Sabtu Idul Fitri 1 Syawal 1431 Hijriyah
11 17 November 2010 Rabu Idul Adha 1431 Hijiriyah
12 7 Desember 2010 Selasa Tahun Baru 1432 Hijriyah
13 25 Desember 2010 Sabtu Hari Raya Natal

B. CUTI BERSAMA TAHUN 2010
NO.
TANGGAL
HARI
KETERANGAN
1 9 September 2010 Kamis Cuti Bersama Idul Fitri
2 13 September 2010 Senin Cuti Bersama Idul Fitri
3 24 Desember 2010 Jumat Cuti Bersama Hari Raya Natal
Menko Kesra Aburizal Bakrie dalam keterangannya mengungkapkan, latar belakang dibuatnya surat keputusan bersama tiga menteri ini untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan hari-hari kerja, hari-hari libur, cuti bersama sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Selain itu, juga karena adanya masukan dari masyarakat, asosiasi pengusaha, lembaga pemerintah dan media massa tentang perlunya pengurangan jumlah cuti bersama dan cuti bersama berkontribusi terhadap peningkatan kunjungan swasta.
“Kalau tahun sebelum kita menerapkan kebijakan cuti bersama dalam rangka recovery ekonomi untuk menarik wisata lokal dan luar negeri, maka tahun 2010 ini untuk meningkatkan produktivitas kerja,” kata Aburizal Bakrie.
Hari libur nasional 2010 sebanyak 14 hari, sementara cuti bersama sebanyak tiga hari, yakni dua hari berkaitan dengan Idul Fitri, dan satu hari dikaitkan dengan Natal.
Dalam empat tahun terakhir, jumlah cuti bersama semakin berkurang, yang semula (2007) sebanyak enam hari, pada 2008 lima hari, pada 2009 empat hari dan pada 2010 hanya tiga hari.

16 April 2010

Passport Haji 24 Halaman

Jakarta(Pinas)--Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan jamaah haji tahun ini direncanakan menggunakan paspor hijau 24 halaman untuk mengganti paspor 48 halaman. Alasannya, biaya pembuatan paspor 24 halaman lebih murah dibandingkan paspor 48 halaman.
Dengan demikian, jamaah bisa menghemat biaya ibadah haji. "Ya, direncanakan tahun ini. TKI saja hanya 24 halaman, kenapa haji harus 48 halaman? Saya sudah ngomong berkali-kali," kata Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Slamet Riyanto, di Jakarta, Kamis, (15/4).
Menurut Slamet, Kemenag sebetulnya telah berencana menerapkan paspor 24 halaman bagi jamaah haji tahun lalu, tapi tidak terlaksana. Saat itu, berdasarkan aturan pemerintah Arab Saudi, seluruh jamaah haji dilarang menggunakan paspor haji berwarna coklat, tapi paspor umum berwarna hijau. "Tapi, saat itu kita minta imigrasi belum mau (untuk berikan paspor 24 halaman) karena mendadak," katanya.
Slamet juga menyebutkan, biaya pembuatan paspor 48 halaman tahun lalu memang digratiskan. Hal itu karena biaya dibayar oleh bunga yang diperoleh dari penempatan dana jamaah haji di sejumlah bank. Sedangkan, pembuatan paspor tahun ini ditanggung jamaah.(rep/aru/ts)

15 April 2010

Khutbah Jum'at : " ISTIQOMAH DALAM KEHIDUPAN "

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا, من يهده الله فلا مضل له, ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
أما بعد..فيأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل وتمسك بهذا الدين تمسكا قويا والاستقامة في سبيله حتى يأتينا اليقين.
يقول الله:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ، وَلا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ، وَأَقِمِ الصَّلاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفاً مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ، وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ،

Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran:102-103)
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang Telah Taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zhalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, Kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. Dan Dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Dan bersabarlah, Karena Sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. (Hud:112-115)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah……
Setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah Rabbnya, Islam agamanya dan Muhammad rasulnya, ia harus senantiasa memahami arti ikrar ini dan mampu merealisasikan nilai-nilainya dalam realitas kehidupannya. Setiap dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut baik dalam kondisi aman maupun terancam. Namun dalam realitas kehidupan dan fenomena ummat, kita menyadari bahwa tidak setiap orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam mampu meimplementasikan dalam seluruh kisi-kisi kehidupannya. Dan orang yang mamupu mengimplementasikannya belum tentu bisa bertahan sesuai yang diharapkan Islam, yaitu komitment dan istiqamah dalam memegang ajarannya dalam sepanjang perjalanan hidupnya.
Jama’ah Shalat Jum’at Yang Dimuliakan Allah….
Istiqamah adalah anonim dari thughyan (penyimpangan atau melampaui batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqomah dari kata “qaama” yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqamah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Secara terminology, istiqomah bisa diartikan dengan beberpa pengertian berikut ini;
- Abu Bakar Shiddiq ra ketika ditanya tentang istiqamah ia menjawab; bahwa istiqamah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapapun)
- Umar bin Khattab r.a. berkata: “Istiqamah adalah komitment terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu sebagaimana tipu musang”
- Utsman bin Affan ra berkata: “Istiqamah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah swt”
- Ali bin Abu Thalib ra berkata: “Istiqamah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”
- Hasan Bashri berkata: “Istiqamah adalah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksitan”
- Mujahid berkata: “Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah swt”
- Ibnu Taimiah berkata: “Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepaada-Nya tanpa menengok kiri kanan”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….
Jadi muslim yang beristiqamah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan aqidahnya dalam situasi dan kondisi apapun, baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya. Ia bak batu karang yang tegar mengahadapi gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti. Ia tidak mudah loyo atau mengalami futur dan degredasi dalam perjalanan hidupnya. Ia senantiasa sabar dalam memegang teguh tali keimanan. Dari hari ke hari semakin mempesona dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan Islam. Ia senantiasa menebar pesona Islam baik dalam ruang kepribadiannya, kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Itulah cahaya yang selalu menjadi pelita kehidupan. Itulah manusia muslim yang sesungguhnya, selalu istiqomah dalam sepanjang jalan kehidupan. Allah berfirman;
“Dan apakah orang yang sudah mati (hatinya karena kekufuran) kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am:122)
“Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(Hud:112)
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialahAllah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak adakekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.(Al-Ahqaf:13-14)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…..
5 Tips Istiqamah
Kesucian dan ketakwaan yang ada dalam jiwa harus senantiasa dipertahankan oleh setiap muslim. Hal ini disebabkan kesucian dan ketakwaan ini bisa mengalami pelarutan, atau bahkan hilang sama sekali. Namun, ada beberapa tips yang membuat seorang muslim bisa mempertahankan nilai ketakwaan dalam jiwanya, bahkan mampu meningkatkan kualitasnya. Tips tersebut adalah sebagai berikut;
Pertama, Muraqabah
Muraqabah adalah perasaan seorang hamba akan kontrol ilahi dan kedekatan dirinya kepada Allah. Hal ini diimplementasikan dengan mentaati seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya, serta memiliki rasa malu dan takut, apabila menjalankan hidup tidak sesuai dengan syariat-Nya.
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hadid: 4)
Rasulullah saw. bersabda-ketika ditanya tentang ihsan, “Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.” (H.R. Bukhari)
Kedua, Mu’ahadah
Mu’ahadah yang dimaksud di sini adalah iltizamnya seorang atas nilai-nilai kebenaran Islam. Hal ini dilakukan kerena ia telah berafiliasi dengannya dan berikrar di hadapan Allah SWT.
Ada banyak ayat yang berkaitan dengan masalah ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (An-Nahl: 91)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Al-Anfal: 27)
Ketiga, Muhasabah
Muhasabah adalah usaha seorang hamba untuk melakukan perhitungan dan evaluasi atas perbuatannya, baik sebelum maupun sesudah melakukannya. Allah berfirman;
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)
“Orang yang cerdas (kuat) adalah orang yang menghisab dirinya dan beramal untuk hari kematiannya. Adapun orang yang lemah adalah orang yang mengekor pada hawa nafsu dan berangan-angan pada Allah.” (H.R. Ahmad)
Umar bin Khattab ra berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab, dan timbanglah amalmu sebelum ditimbang ….”
Keempat, Mu’aqabah
Mu’aqabah adalah pemberian sanksi oleh seseorang muslim terhadap dirinya sendiri atas keteledoran yang dilakukannya.
“Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 179)
Generasi salaf yang soleh telah memberikan teladan yang baik kepada kita dalam masalah ketakwaan, muhasabah, mu’aqabah terhadap diri sendiri jika bersalah, serta contoh dalam bertekad untuk lebih taat jika mendapatkan dirinya lalai atas kewajiban. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa contoh di bawah ini.
1. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Umar bin Khaththab ra pergi ke kebunnya. Ketika ia pulang, maka didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan Shalat Ashar. Maka beliau berkata, “Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah shalat Ashar! Kini, aku menjadikan kebunku sedekah untuk orang-orang miskin.”
2. Ketika Abu Thalhah sedang shalat, di depannya lewat seekor burung, lalu beliau pun melihatnya dan lalai dari shalatnya sehingga lupa sudah berapa rakaat beliau shalat. Karena kejadian tersebut, beliau mensedekahkan kebunnya untuk kepentingan orang-orang miskin, sebagai sanksi atas kelalaian dan ketidak khusyuannya.
Kelima Mujahadah (Optimalisasi)
Mujahadah adalah optimalisasi dalam beribadah dan mengimplementasikan seluruh nilai-nilai Islam dalam kehidupan.
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya…” (Al-Hajj: 77-78)
“Rasulullah saw. melaksanakan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Aisyah ra. pun bertanya, ‘Mengapa engkau lakukan hal itu, padahal Allah telah menghapuskan segala dosamu?’ Maka, Rasulullah saw. menjawab, ‘Bukankah sudah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur.’” (H.R. Bukhari-Muslim)
Inilah lima langkah yang harus dimiliki oleh seorang muslim yang ingin mempertahankan nilai keimanan, yang ingin bertahan dan istiqamah di puncak ketakwaannya. Semoga Allah SWT menjadikan kita semua hamba-hamba-Nya yang senantiasa istiqamah, menjadi model-model muslim ideal dan akhirnya kita dijanjikan surga-Nya.amin.
 
بارك الله لنا ولكم في القرآن العظيم ونفعنا وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم و نستغفر الله فإنه غفور رحيم

Reformasi di Kementerian Agama

Jakarta(Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali berharap reformasi birokrasi di Kementerian Agama tidak jalan di tempat. Meskipun tantangan yang dihadapi semakin banyak, reformasi birokrasi tidak boleh berhenti bahkan tidak boleh ditunda.
"Reformasi birokrasi jangan hanya berorientasi salary, remunerasi tapi bagaimana peningkatan budaya kerja," kata Menag saat membuka Sosialisasi Reformasi Birokrasi di Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (15/4). Kegiatan ini menampilkan pembicara Deputi Bidang Tatalaksana Kementerian PAN Ismail Mohammad, serta diikuti seluruh pejabat eselon I dan II Kemenag Pusat.
Menag mengatakan, reformasi birokrasi bertujuan agar terciptanya penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih yang tercermin dari pelayanan yang bermutu kepada masyarakat dan birokrasi yang efektif, efisien, akuntabel serta terhindar dari segala bentuk penyimpangan.
Diakui bahwa potensi permasalahan dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih di Kemeneg sebagai instansi vertical yang memiliki satuan kerja terbesar di antara kementerian lain, memerlukan upaya dan kekuatan yang lebih besar dalam upaya penerapan reformasi birokrasi.
Menurut Menag, sebagai institusi yang sejaka kelahirannya membawa misi agama dan moral, Kemenag selayaknya menjadi teladan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bahkan lebih dari itu. "Kementerian Agama harus menjadi motor dalam upaya pemberantasan KKN di lingkungan birokrasi pemerintahan di pusat dan daerah," tegasnya.
Menteri juga mengatakan, di masa lalu birokrasi dikenal sebagai salah satu permasalahan dalam pembangunan tujuan bangsa.. Birokrat sebagai jajaran yang sangat lamban, tidak berorientasi ke depan, tapi mengedepankan kepentingan sesaat. "Sebagai sarang KKN, persoalan yang mestinya selesai 1 bulan jadi 2 bulan," ujarnya.
Karena itu lanjutnya, birokrasi Kementerian Agama harus menjalani perubahan mendasar, yang semula lama harus diperpendek. Aapabila ada konsekuensi ada dana yang harus dikeluarkan masyarakat harsu sesuai aturan, tidak ada dana tambahan. "Kementerian Agama disorot masyarakat karena membawa nama agama, dalam pandangan mereka apabila ada pelanggaran hukumannya jauh lebih tinggi," ujar Menag SDA.

14 April 2010

Pondokan Jamhaj 2010 Dekat Masjidil Haram

Jakarta (Pinmas) - Rasa nyaman beribadah dalam pelaksanaan ibadah haji akan dirasakan pada musim haji 2010, karena Kementerian Agama menyatakan sekitar 43,33 persen pondokan akan menempati ring I yang berjarak 2 km dari masjidil Haram ditambah kenyamanan lain berupa peningkatan kamar penginapan.
Menteri Agama Suryadharma Ali usai kunjungan kerja ke Arab Saudi di Bandara Soekarno- Hatta Jakarta, Minggu, mengatakan, sampai 9 April persoalan pondokan telah disewa sebanyak 249 rumah dengan kapasitas 137.177 orang (69,41).
Jumlah rumah itu, sebanyak 85.641 orang (4,33 persen) berada di ring I dengan jarak 2 km dan 51.536 orang (26,08 persen) berada di ring II. Jika dibanding pelaksanaan musim haji tahun lalu, 2009, pondokan yang disewa sebanyak 127 rumah dengan kapasitas 54.320 orang (27,23 persen) berada di ring I.
Dan jarak paling jauh 2 km di ring II sebanyak 297 rumah dengan kapasitas 145.036 orang (72,72 persen) dengan jarak terjauh 7 km. Dengan demikian, untuk pondokan haji di Mekkah pada musim haji 2010 mengalami kemajuan meski belum seluruhhnya rampung, kata Suryadharma Ali.
Ia berharap rumah yang sudah dikontrak tersebut tak mengalami pemutusan kontrak di tengah jalan, seperti yang kerap terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi kejadian pemutusan kontrak pondokan secara sepihak dari pemilik pondokan, panitia haji telah mengalokasikan pondokan 1,5 persen dari jumlah pondokan yang dikontrak.
Jadi, sekitar 3000 orang calon haji bisa ditampung di pondokan tersebut jika terjadi pemutusan kontrak di tengah jalan, kata Menag yang didampingi Sekjen Kementerian Kesehatan, Ratna Rosita.
Ada perbedaan ruang kamar penginapan. Jika pada tahun sebelumnya standar ruang 3,5 meter per segi per orang, kini standarnya ditingkatkan 4 meter persegi per orang. Hal ini, lanjut Menag, jadi bagian pembicaraan ketika bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi.
Untuk penginapan di Madinah, tim perumahan Kementerian Agama telah merencanakan di wilayah Markaziah minimal 90 persen. Sampai saat ini masih dalam taraf verifikasi administrasi. Tahun lalu, pondokan haji Indonesia menempati wilayah itu sebanyak 83,52 persen.Untuk sewa hotel di transit di Jeddah, lanjut dia, juga dalam tahap verifikasi.
Tambahan quota
Pada kesempatan tersebut Menag juga menjelaskan permintaan tambahan quota haji kepada kementerian Haji Arab Saudi. Yang sebelumnya berjumlah 210 ribu orang menjadi 235 ribu orang. Termasuk pula permohonan peningkatan pelayanan keimigrasian di Bandara King Abdul Aziz.
Khusus mengenai quota, kata Suryadharma Ali, sangat penting bagi Indonesia karena penduduk Indonesia diperkirakan kini mencapai 235 juta. Jadi, wajar jika perlu ada penambahanan quota sehingga daftar tunggu bagi jemaah haji Indonesia dari tahun ke tahun tidak makin panjang.
Mengenai kesehatan, Sekjen Kementerian Kesehatan Ratna Rosita, akan mendekatkan layanan kepada jemaah. Petugas diharapkan proaktif, terutama di Arafah saat pelaksanaan ibadah haji.
Menurut Ratna Rosita, pelayanan kesehatan haji tetap kepada ketentuan setempat, seperti keharusan pemberian vaksin meningitis, faksin flu babi. Untuk hal itu, pihak kesehatan akan meningkatkan layanan agar angka kematian, karena penyakit bawaan dari tanah air dan usia lanjut, dapat ditekan.
"Tim kesehatan kini tengah merekrut petugas haji. diharapkan tenaga pilihan ini dapat meningkat pelayanan optimal nanti," kata Ratna Rosita.

Upaya Penambahan Kuota Haji

Jakarta(Pinmas)--Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mendukung sepenuhnya upaya pemerintah melalui Menteri Agama, Suryadharma Ali, untuk meminta tambahan kuota haji kepada Kerajaan Arab Saudi. Ini ditegaskan Ketua Umum AMPHURI, Fuad Hasan Masyhur, kepada wartawan di Jakarta.
``Kami sangat merespon usaha Menteri Agama dalam hal mengadakan pendekatan dengan pemerintah Arab Saudi dengan diajukannya kuota tersebut,`` katanya.
Hingga saat ini, daftar tunggu (nomor porsi) penyelenggara haji khusus sudah mencapai 73.000. Dengan adanya permohonan Menteri Agama kepada pemerintah Arab Saudi, mudah-mudahan masyarakat yang memakai fasilitas haji khusus memperoleh kabar gembira. �Mudah mudahan semua yang mendaftar tahun ini dapat terakomodir,`` harap Fuad.
Terkait kenaikan biaya, Fuad menyatakan, itu tidak menjadi masalah karena masyarakat Indonesia sudah dewasa dan bisa memahami. Apalagi untuk melaksanakan ibadah haji. Tentunya para jemaah haji plus harus siap, dengan berbagai biaya yang ada di Tanah Air maupun di Arab Saudi. ``Dari tahun ke tahun, memang terus meningkat,`` jelasnya.
Dikatakannya, tahun ini jemaah yang berangkat melalui anggota Amphuri meningkat 20 hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu. ``Maka di sinilah harapan kami. Apa yang diusahakan Menteri Agama akan berhasil. Kalau usaha ini berhasil, tentunya akan mengurangi jadwal antrian yang sangat panjang sebab, daftar tunggu untuk haji regular saja sudah 5 tahun, haji khusus 2 tahun,`` jelasnya Fuad.
``Hari ini (Senin-12/4) kita mendengar, Menteri Agama RI meminta penambahan kuota 25.000. ``Ini buat saya hal yang sungguh luar biasa. Makanya kami sangat berterima kasih. Kami berharap, mudah mudahan upaya permohonan penambahan kuota yang diajukan Bapak Suryadharma Ali selaku Menteri Agama RI kepada pemerintah Arab Saudi, dapat terpenuhi dan kami siap membantu,`` tegas Fuad.

Pondokan Haji Tahun ini Diupayakan Semakin Dekat

Jakarta(Pinmas)--Pemerintah melalui Kementerian Agama berupaya agar jarak pondokan jamaah haji di Mekah dengan Masjidil Haram tahun 2010 ini semakin dekat. ``Kalau tahun lalu jarak terjauh masih sekitar tujuh kilometer, kami upayakan jarak terjauh untuk tahun ini adalah 4000 meter dari Masjidil Haram,`` tandas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah kementerian Agama, Slamet Riyanto pada Evaluasi Haji di Jakarta, Kamis malam (5/2).
Sementara untuk pondokan di Madinah, menurut
Slamet, jika tahun lalu 83 persen berada di wilayah Markaziah, maka untuk tahun ini diupayakan mencapai 90 persen pondokan jamaah berada di wilayah Markaziah. ``Dari pengalaman tahun lalu, memang yang terpenting adfalah sosialisasi soal jarak ;pondokan ini pada jamaah, harusbenar-benar tersosialisasikan,`` tegasnya didampingi Sekretaris Dirjen Haji, Abdul Ghafur Djawahir, Kapuspinmas Masyhuri dan Kabid Haji di Saudi M Syairozi Dimyathi.
Diakui Slamet bahwa persoalan akomodasi dan pondokan jamaah merupakan titik krusial permasalahan seputar penyelenggaraan haji. ``Untuk pelayanan kesehatan, tahun ini juga akan lebih baik. Sementara untuk masalah konsumsi, kami tengah kaji kembali apakah masih mempertahankan parasmanan atau kemasan dalam box. Ini juga masukan-masukan dari para jamaah,``tandas Slamet.(rep/osa/ts)

13 April 2010

Menag: Pemondokan di Mekkah Terjauh 4.000 meter

Jakarta(Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, bahwa pemondokan jemaah haji Indonesia tahun 2010 di Arab Saudi, khususnya di kota Mekkah akan semakin baik dan lebih dekat dari Masjidil Haram, dengan jarak terjauh menjadi 4.000 meter.
Menag mengemukakan hal itu kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (11/4). Menag didampingi Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Slamet Ryanto usai melakukan kunjungan kerja di Arab Saudi membahas masalah perhajian dengan Menteri Haji Arab Saudi Dr Fuad Abdul Salam Al Faizi. Selain itu menjalin kerjasama dengan Universitas Madinah tentang pemberian beasiswa bagi santri Indonesia.
Menag mengatakan, pembicaraan dengan Menteri Haji Arab Saudi membawa berita baik bagi jemaah haji Indonesia. "Kami sepakat meningkatkan pelayanan jemaah haji. Pada tahun 2010 target Kementerian Agama untuk dekatkan pemondokan insya Allah tercapai. Kita optimis," tandas SDA sapaan akrab Suryadharma Ali.
Dijelaskan dia, jika tahun 2009 jarak terjauh pemondokan dari Masjidil Haram mencapai 7.000 meter, tahun 2010 berjarak 4.000 meter. Tahun 2009 ada 27 berada di Ring I dan 63 di Ring II. "Tahun 2010 lebih dari 50 persen dan dibawah 40 persen di Ring II," imbuhnya.
Menjawab pertanyaan biaya pemondokan? Menag menganalogkan, biaya menjadi naik bila ada peningkatan kenikmatan. "Setiap ada peningkatan kenyamanan pasti ada penambahan biaya. Kalau kita biasa nginap di hotel melati lalu ke bintang lima, ada kan ada peningkatan biaya," ujarnya.
Namun demikian sambung Menag, pihaknya masih mempelajari apakah ada komponen BPIH yang lain yang bisa diturunkan, kalau tidak otomatis ada peningkatan biaya. "Karena pemondokan di Mekkah jadi dekat, kemungkinan yang turun komponen transfortasi disana," katanya.
Menag juga menyampaikan, pihakya mengusulkan kepada pemerintah Arab Saudi agar menambah kuota jemaah haji Indonesia menjadi 235 ribu. "Kami minta penyesuaian kuota kepada Arab Saudi, jika sekarang 210 ribu, karena penduduk Indonesia 235 juta maka kuota haji menjadi 235 ribu," kata menteri.
Menurut dia, apabila ada penambahan maka dapat mengurangi antrian calon jemaah haji Indonesia menjadi lebih pendek. "Sekarang tiap bulan ada 60 ribu pendaftar haji, maka se tahun 720 ribu. Antrian ini bisa diatasi dengan peningkatan kuota jemaah," jelas Menag.
Sementara itu Sekjen Kementerian Kesehatan Dr Ratna Rosita mengatakan, pihaknya semakin meningkatkan pelayanan kehatan jemaah haji, dengan membuat balai pengobatan di masing-masing daerah kerja, Mekkah, Madinah dan Jeddah. "Kita semakin mendekatkan pelayanan terhadap jemaah," ujarnya. (ks)

Jangan Mengehentikan Langkah di Tengah Perjalanan

Bontang (13-4-2010).
Sebuah riwayat tempo dulu, seorang ayah dan seorang anaknya menunggangi seekor kuda yang masih sangat muda (seperti keledai).. Saat memasuki sebuah desa, mereka melintasi beberapa orang.. salah seorang dari mereka berkata, "hei, lihat, orang tua ini tidak punya perasaan pada hewan, mereka berdua menaiki seekor kuda yang masih sangat muda, bukankah seharusnya mereka menunggangnya bergantian??".

Mendengar penilaian begt, sang Ayah lalu turun dari kudanya dan membiarkan anaknya sajalah yang menunggangi kuda itu. Lalu keduanya melanjutkan perjalanan hingga tiba di sebuah kampung. penduduk kampung tersebut kembali mengkritik si anak, "betapa tidak berakhlaknya si pemuda itu, dia membiarkan ayahnya berjalan kaki sementara dia tenang duduk diatas kuda, padahal matahari sinarnya terik sekali siang ini". Mendengar penduduk berkata begitu, si Anak turun dari kuda dan meminta supaya ayahnya yang naik. Merekapun melanjutkan kembali perjalanan mereka.

Ketika tiba lagi di sebuah desa berikutnya, kembali masyarakat desa itu melontarkan kritik, "perhatikanla! sungguh sang Ayah tidak punya rasa sayang sedikitpun kepada anaknya... dipanas terik begini ia membiarkan anaknya berjalan kaki sementara dia duduk enak diatas pelana"...

Sang Ayah akhirnya berkata, "wahai anakku, sejauh ini langkah kita selalu keliru... rasanya yang terbaik adalah kita sama-sama berjalan kaki, biar saja kuda ini kita tuntun". Si Anak menyetujui ide ayahnya.

Merekapun kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai ke sebuah kampung berikutnya. Ternyata, tidak berbeda dengan 3 kampung terdahulu, masyarakat kampung inipun mengkritik mereka, "Perhatikanlah kedua orang bodoh ini, mereka bersusah payah, berpeluh bermandi keringat dibawah sinar terik matahari, sambil menuntun kudanya. Padahal mereka punya kuda yang kokoh dan kuat serta tangkas. Apa gunanya kuda itu kalau tidak dinaiki?"....

Dari cerita diatas, ada hikmah yang dapat dipetik bahwa, betapa sulit kita menghindari penilaian orang lain terhadap apa yang kita lakukan. Semua perbuatan kita tidak ada benarnya di mata mereka. Oleh karena itu, janganlah kamu sekali-kali berhenti melangkah di tengah-tengah perjalananmu. Jika dalam mengerjakan sesuatu kita selalu mendengarkan omongan orang, prilaku kita tidak akan pernah terlepas dari kritik orang lain.

Tidak akan pernah ada karya / perbuatan seorang manusia yang sempurna, baik di negeri barat, maupun timur... Dan orang-orang yang melancarkan kritik itu, belumlah tentu lebih baik dan lebih pintar dari orang yang dia kritik... Lebih jauh lagi, mampukah orang-orang yang mengkritik itu memberikan jalan terbaik dan memperbaiki kelemahan-kelemahan orang yang dikritiknya??? jawabnya : Belum Pasti. Memang ada orang yang mampu mengkritik sekaligus memperbaiki kekurangan-kekurangan. Sayangnya kita kebanyakan hanya mendapati tipe orang yang mengkritik namun tidak mampu memberikan solusi untuk perbaikan-perbaikan. Mereka hanya mampu melempari pohon yang telah berbuah tanpa kemampuan untuk turut menyirami pohon itu hingga berbuah.

Dari wacana diatas, ada 3 (tiga) pelajaran yang dapat dipetik...
Pertama, Ketika anda akan berkreasi dalam bidang apapun, jangan khawatir karya anda akan dikecam oleh orang lain. Selama niat  anda berpijak pada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan, tidak perlu anda merisaukan hujatan dan kritikan orang lain yang bermaksud menghancurkan. Karena jika diawal anda telah begitu memperhatikan kritikan orang lain, bisa jadi anda tidak akan pernah mencapai tujuan anda. Ketakutan anda terhadap kecaman orang lain, sangat memungkinkan akan membuat anda berhenti berkarya.

Kedua, Ketika karya anda mendapat kecaman / kritikan dari orang lain, bersyukurlah, karena dengan begitu berarti pohon yang anda tanam telah berbuah, karena tidak ada orang yang mau melempari pohon yang tidak berbuah. Dan untuk melegakan hati anda, begitu sering kita mendapati para pelempar (pengkritik) hanya mampu melempari pohon (karya) orang lain tanpa mampu menanam (berkarya) sendiri dan menghasilkan pohon yang lebat buahnya.

Ketiga, Betapapun sempurnanya hasil karya anda, pasti ada bahkan mungkin banyak kelemahan dan kekurangannya yang tidak terlihat oleh penglihatan mata anda. Karena secara psikologis, biasanya kita begitu puas, nyaman dan bangga menyaksikan buah tangan kita sendiri sehingga tidak mampu lagi melihat secara seksama kekurangan dan kekeliruannya. Disinilah dibutuhkan penglihatan orang lain yang mampu mengoreksi karya anda, sekalipun ia adalah musuh anda. Seorang yang bijak berkata : " diantara seribu kesalahan penilaian seorang musuh, percayalah bahwa pasti ada setidaknya satu diantara seribu penilaian itu yang benar tentang kekeliruan anda.

Terimalah kritikan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas karya-karya anda berikutnya. Kreatifitas yang konstruktif, progresif dan produktif, tidak akan pernah mengenal kata FINISH. Wallahu A'lam...